Jumat, 25 November 2011

PUISI BERANTAI


ANTARA PECINTA, PEJUANG DAN PENJUAL TELUR

Pecinta : Saya akan membacakan puisi berjudul “BUNGA HATIKU BUNGA HATIMU” untuk gadisku yang manis.


Pejuang : Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA TIDAK MERDEKA”.

Penjual : Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR” buat adikku yang suka makan telur.

Pecinta : Saat bulan purnama menerangi alam
Kau datang padaku sambil tersenyum manja
Ku lihat samar-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan
Begitu cantiknya bagaikan ………………………

Pejuang : Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan
Tak pernah kukenal istilah takut
Walaupun lawan banyaknya seribu kali
Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang ……………………….

Penjual : Telur mas telur ….!
Kubawa keliling kampung setiap hari,demi sesuap nasi.
Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual
Telur ayam, telur bebek, maupun telur …………..

Pecinta : Nikita Willy
Kau tersenyum padaku, dan
Akupun tersenyum padamu, tanda cintaku kian meraju
Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke telingaku
Seraya berbisik ………….

Pejuang : Merdeka…!
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata ………….

Penjual : Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih, ayamku …………..

Pecinta : Aku cinta padamu sayang….!
Hatiku berbunga, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibirku ke ………….

Pejuang : Teng berlapis baja milik Belanda
Harus kita hancurkan
Terlalu lama kita dijajah
Terlalu lama kita disiksa
Mulai detik ini aku harus …………..

Penjual : Bertelur sebanyak-banyaknya
Kau telah berjasa
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan ……………

Pecinta : Kupeluk dengan mesra
Kau mendesah dalam pelukanku
Kurapatkan erat-erat tubuhku ketubuhmu
Kemudian tubuhmu ……………………

Pejuang : Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia
Dengan semangat perjuangan yang membara
Aku berada di barisan paling depan
Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak ………………..

Penjual : Plung…… plung……
Keluar telurnya
Kuambil satu per satu dan kusimpan di ……………………

Pecinta : Matamu…
Terpejam dan nafasmu mendesah
Kau peluk juga aku dengan mesra
Ternyata kita sama-sama ingin saling …………….

Pejuang : Membunuh…
Mereka yang menyerang dari jauh
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi ……………………

Penjual : Telurku…
Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang ………………..

Pecinta : Dimabuk cinta…
Kita sama-sama menangis bahagia
Matamu perlahan kubersihkan dengan ………………

Pejuang : Senapan mesin yang panas…
Sepanas darahku
Kembali kusambut serangan yang datang
Dengan peluru-peluru yang sudah ……………….

Penjual : Membusuk…
Tidak laku dijual lagi
Oh telurku……. Oh ayamku…………..

Pecinta : Sayang…
Tidak perlu disesalkan
Tataplah mataku kembali dan kau……………….

Pejuang : Terjang lalu hancurkan…………………..

Penjual : Telurku……… telurku……………….

Pecinta : Akan kudekatkan padamu
Tenanglah… diamlah…
Aku akan…………………….

Pejuang : Merobek-robek terus
Lemparkan semua yang kita punya
Sambil mengucapkan………………

Penjual : Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur……………

Pecinta : Sayangku…………………

Pejuang : Kutusuk kau sampai mati !
Aku masih punya banyak …………………..

Penjual : Telur dan ayamku…………………..

Pecinta : Aku cinta padamu sayang……………….

Pejuang : Sampai darah penghabisan hingga akhirnya…………………

Penjual : Bertelur lagi
Dan telur ayamku adalah telur ……………………….

Pecinta : Kasihku ,kita kan selalu bersama …………….

Pejuang : Berjuang selamanya untuk ber…………………

Penjual : Teluuuuur…… teluuuuur……… begitu aku menjajakannya setiap hari

4 komentar: